Minggu, 22 Oktober 2023

INSTALASI BRIKER 2.1.1 PADA VIRTUALBOX

 Briker adalah sistem operasi linux ubuntu yang di design khusus menjadi Server VoIP. 












1. Pilih "New" kemudian kasih nama sesuai keinginan kalian masing-masing. Setelah itu pilih "ISO Image" lalu klik "Other" kemudian pilih "Briker 2.1.1". Lalu klik "Next"




2. Kita pilih "Base Memory" dengan ukuran 1024MB dan Processor 1 CPU/4 CPUs. Kemudian klik "Next"


3. Disini pilih "Dark Side" untuk ukurannya adalah "25.00" GB lalu klik "Next"




4. Disini tidak ada yang perlu di ganti, klik "Finish" saja




5. Dan ini tampilan ketika nama nya sudah kita buat, kemudian klik "Star"




6. Lalu akan muncul tampilan seperti ini, kita tunggu saja



7. Disini kita pilih " Install Briker with wizard" lalu enter




8. Kemudian disini akan muncul tampilan seperti ini, kita tunggu saja




9. Disini kita tunggu saja




10. Disini pun kita tunggu




11. Disini pilih "Select" lalu enter




12. Kemudian disini pillih "Jakarta" lalu enter




13. Lalu disini enter saja






14. Kemudian disini pilih "Yes" lalu enter




15. Dan ini proses Installasi sedang berlangsung, kita tunggu saja hingga selesai




16. Dan disini pun kita tunggu  sampai selesai




17. Disini juga kita masih sama menunggu




18. Disini pun kita tunggu saja karena ini proses akhir




19. Disini pilih "No" lalu enter




20. Dan inilah hasil ketika kita sudah melakukan "Installasi Briker 2.1.1" 





21. Masukan User = Support, lalu Password = Briker
    $ = su lalu enter, Password = Briker




22. Masukan sebagai user root, lalu ketik /etc/network/interfaces. Untuk mengubah Alamat IP klik E dan I secara bersamaan




23. Sebelum di bagian ini kita tulis wq! lalu enter dan muncul tampilan seperti ini



24. Klik Setting lalu pilih Network di bagian "Attached to" pilih "Host-only Adapter" dan di bagian "Promiscuous Mode" pilih "Allow All"




25.  Masuk ke "Network Connection" lalu klik "Properties" kemudian isi IP 192.168.5.4, Subnetmask 255.255.255.0, Default Gateway 192.168.5.1




26. Jika sudah mengisi IP seperti diatas lalu pilih "Lanjutan"









26. Masuk Chrome lalu tulis IP 192.168.5.2, lalu pada Username isi "Administrator" dan Password "Briker" lalu klik Login





DISINI SAYA GANTI IP DIKARENAKAN SCREENSHOTNYA ILANG


27. Jika sudah bisa login nanti akan muncul tampilan seperti ini, lalu pilih " IPPBX Administration " setelah itu pilih " Extentions " lalu isi User dengan angka bebas, dan display name nya pun bebas.




28. Setelah itu pilih ke bagian "Accounted" dan "Secret" dengan angka bebas. Disini saya memakai angka yang sama dengan Extensi.





29. Jika sudah  pilih "Continue with reload"




30. Jika sudah lakukan hal yang sama karena kita akan membuat 2 Extensi









31. Selanjutnya buka Aplikasi Zoiper dilaptop dan isi dengan Extensi yang telah kita buat lalu ditambahkan dengan IP Briker milik kita.


( ZOIPER LAPTOP )




32. Lalu disini isi dengan IP Wireless




33. Jika sudah, inilah tampilan jika sudah berhasil




( ZOIPER HP)


34. Lakukan hal yang sama di Zoiper Handphone kalian







35. Jika di Zoiper Handphone atau laptop kalian seperti ini itu tandanya sudah berhasil dan kita bisa melakukan telepon.




36. Dan inilah akhirnya bisa melakukan telepon, itu tandanya kita sudah berhasil.




















TROUBLE SHOOTING


Tidak bisa running dan hanya muncul stop waiting


Cara mengatasinya yaitu kita cek terlebih dahulu koneksi internet kita, apakah sudah terhubung atau belum, jika belum maka harus kita hubungkan terlebih dahulu.

Pertama kita cek koneksi internet kita


Nah, jika seperti itu maka harus kita sambungkan ke internet terlebih dahulu




Seperti gambar diatas, saya sudah terhubung ke koneksi internet




Setelah terhubung ke koneksi internet maka akan muncul tulisan "start/running" seperti gambar diatas dan tandanya itu sudah berhasil.






















Selasa, 21 Februari 2023

kolintang


 

 

 sumber : id.m.wikipedia.org

Kolintang adalah alat musik pukul tradisional minahasa dari Sulawesi utara, Indonesia yang terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu.[1] Kolintang biasanya dimainkan secara ansambel. Kolintang dalam masyarakat minahasa digunakan untuk mengiringi upacara adat, tari, menyanyi, dan bermusik. Kayu yang dipakai untuk membuat Kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu Telur (Alstonia sp), kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq), kayu Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca), kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi serat paralel.

 

Pada tahun 2013, Alat musik kolintang dari suku minahasa, Sulawesi utara diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh kementrian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

 

Ada suatu cerita rakyat Suku Minahasa tentang asal-mula ditemukannya alat musik kolintang. Dalam suatu desa di Minahasa terdapat seorang gadis yang sangat cantik dan pandai bernyanyi bernama Lintang. Suatu hari Lintang dilamar oleh Makasiga seorang pemuda dan pengukir kayu. Lintang menerima lamaran Makasiga dengan satu syarat yaitu Makasiga harus menemukan alat musik yang bunyinya lebih merdu dari seruling emas. Makasiga dengan keahlian mengukir kayu berhasil menemukan alat musik tersebut yaitu cikal bakal dari kolintang.

gamelan

 

sumber : id.m.wikipedia.org

Gamelan adalah musik ansambel tradisional Jawa, Sunda, dan Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan. Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saron, slenthem dimainkan oleh wiyaga menggunakan palu (pemukul) dan membranofon berupa kendhang yang dimainkan dengan tangan. Juga idiofon berupa kemanak dan metalofon lain adalah beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan. Instrumen lain termasuk xilofon berupa gambang, aerofon berupa seruling, kordofon berupa rebab, dan kelompok vokal disebut sinden.

Seperangkat gamelan dikelompokkan menjadi dua, yakni gangsa pakurmatan dan gangsa ageng. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi hajad dalem (upacara adat karaton), jumenengan (upacara penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan takhta raja atau ratu), garebeg (upacara peristiwa penting), sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad). Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni budaya umumnya dipakai untuk mengiringi beksan (seni tari), wayang (seni pertunjukan), uyon-uyon (upacara adat/hajatan), dan lain-lain.[3] Saat ini, gamelan banyak digunakan di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.

Sedangkan gamelan yang peredarannya luas dan pelestarian terbanyak adalah Gamelan Reyog dari Ponorogo. Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk kesenian asli Indonesia.[6]

Dalam mitologi Jawa, gamelan yang awalnya bernama Gamelan Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan oleh Batara Guru pada Tahun 167 Saka (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri di Medang Kamulan (sekarang Gunung Lawu). Batara Guru memerintah Batara Indrasurapati menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong, kethuk, kenong, gong, rebab, sebagai sinyal untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih kompleks, kemudian ia menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan utuh.[7]

 

rebab

 

sumber : id.m.wikipedia.org

Rebab adalah jenis alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika Utara, Timur Tengah, bagiandari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, tetapi terdapat versi yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang disebut sebagai robab atau rubab).

Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung daripada biola.

Rebab, meskipun dihargai karena nada suara, tetapi memiliki rentang yang sangat terbatas (sedikit lebih dari satu oktaf), dan secara bertahap diganti di banyak dunia Arab oleh biola dan kemenche. Hal ini terkait dengan instrumen Irak, Joza, yang memiliki empat senar.

Pengenalan rebab ke Eropa Barat telah mungkin bersamaan dengan penaklukan Spanyol oleh bangsa Moor, di Semenanjung Iberia. Namun, ada bukti adanya alat musik ini pada abad ke-9 juga di Eropa Timur: ahli geografi Persia abad ke-9 Ibnu Khurradadhbih mengutip lira Bizantium (atau lūrā) sebagai alat musik busur khas Bizantium dan setara dengan rabāb Arab.[2]


kendang/gendang

 

sumber : id.m.wikipedia.org

Kendhang atau gendang adalah instrumen dalam gamelan yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendhang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendhang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama rony gedhe, biasa disebut kendhang kalih. Kendhang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing Keling yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.

Kendhang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendhang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendhang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansa.

Jenis kendang jika dilihat dari bahan terbagi menjadi dua yaitu kendang berbahan dasar kayu dan kendang berbahan dasar tembaga. Kendang berbahan dasar kayu lebih populer di masyarakat daripada kendang berbahan dasar tembaga. Banyak tersedianya bahan serta proses pengerjaan yang mudah, menjadi alasan para pengrajin untuk membuat kendang dari bahan dasar kayu. Ini tentunya menyangkut letak geografis Indonesia (Jawa Barat khususnya) yang memiliki hutan, perkebunan, serta lahan pertanian yang luas sehingga bahan dasar kendang dari kayu banyak tersedia di masyarakat.

Bahan dasar kayu selama ini dianggap memiliki kualitas paling baik jika dibandingkan dengan bahan dasar lainnya. Kualitas baik ini menyangkut karakter bunyi yang dihasilkan serta keawetan bahan yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Adapun kayu yang paling baik untuk membuat kendang adalah kayu nangka karena serat-seratnya lebih jelimet sehingga kendang tidak mudah pecah jika kena panas sinar matahari atau ketika dilaras dalam nada gamelan.

Jenis kendang yang kedua adalah kendang yang terbuat dari tembaga. Pembuatan dan penggunaan kendang berbahan dasar tembaga ini belum banyak dilakukan oleh para pengrajin Sunda. Kendang tembaga hadir atas dasar kreativitas seniman karena kebutuhan rasa musikal sehingga kendang tembaga termasuk hasil modifikasi atau perkembangan pada masa sekarang. Modifikasi ini tujuannya untuk mencari alternatif lain dalam rangka menghasilkan warna bunyi dan teknik yang baru. Keberadaan kendang ini terdapat di segelintir para seniman saja seperti halnya yang berada di grup musik Patareman Bandung pimpinan Ubun Kubarsah. Kendang berbahan dasar tembaga ini dinamakan kendang taga dengan bentuk menyerupai kendang kulanter. Meskipun berbahan dasar tembaga, tetapi wangkis (bidangnya) tetap menggunakan bahan kulit hewan kerbau atau sapi.