sumber : id.m.wikipedia.org
Piano (yang juga disebut pianoforte) adalah alat musik tuts
yang diklasifikasikan sebagai instrumen dawai dan perkusi yang dimainkan dengan
menekan tuts-tuts pada papan piano. Setiap tuts tersambung ke palu yang ada di
dalam piano dan menekan senar di dalamnya, sehingga menghasilkan bunyi. Setiap
senar memiliki panjang yang berbeda dan menghasilkan bunyi yang berbeda pula.
Piano dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras
piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 –
1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat
sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki
gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan
bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo
Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan
papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano
telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan
keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong
Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Cristofori (1720)
dari Padova, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma
ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord
dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran
Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa
bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai
menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi
letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen
musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat
piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini
mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan
hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX
dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai.
Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith
dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil
inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang
dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan
logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double
escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada
berkaitan dengan cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti
sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan
pedal yang digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang
diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX.
Tegangan senar, yang semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah
menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan
menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van
Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
0 komentar:
Posting Komentar